AdeevaTravel-Sebuah kampung tradisional bernama Bena yang telah menjadi tempat tujuan wisata di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur akan membawa kita ke kehidupan Zaman Batu yang masih bisa Anda nikmati dan resapi bersama keramah tamahan penduduknya. Nikmatilah kemewahan dan kemegahan salah satu warisan budaya Indonesia ini yang sangat menakjubkan di Kampung Bena.
Kampung Bena adalah salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.Keberadaanya dibawah kaki gunung Inerie (2.245 mdpl) merupakan ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Menurut penduduk kampung ini, mereka masih meyakini keberadaan Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang dapat melindungi kampung mereka.
Kampung yang terdiri dari 45 rumah yang saling mengelilingi ini dengan bentuk memanjang dari utara ke selatan. Pintu masuk kampung hanya dari sebelah utara sementara ujung lainnya di bagian selatan sudah merupakan puncak sekaligus tepi tebing terjal.
Di Bena terdapat 9 suku yang menghuni 45 rumah. Kesembilan suku tersebut adalah Suku Dizi, Suku Dizi Aji, Suku Wahto, Suku Deru Lalulewa, Suku Deru Solamae, Suku Ngada, Suku Khopa, dan Suku Ago. Yang membedakan antara suku yang satu dengan suku lainnya adalah tingkatannya sebanyak 9 tingkat. Tiap suku berada di satu tingkatan Suku Bena sendiri berada di tengah dan dianggap sebagai suku yang paling tua dan pendiri kampung karena itulah nama kampung ini disebut Kampung Bena.
Kampung ini masuk sebagai tempat tujuan wisata Kabupaten Ngada dan saat ini sudah menjadi langganan tetap para wisatawan dari Jerman dan Italia.
Karena letaknya berada di lereng gunung, maka udara dikampung ini cukup sejuk sehingga sekedar duduk santai di teras rumah adat yang berjejer rapi pun menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan untuk dilakukan di kampung ini.
Di tengah-tengah kampung terdapat beberapa bangunan yang mereka sebut bhaga dan ngadhu. Bangunan bhaga berbentuk pondok kecil (tanpa penghuni). Sementara Ngadhu merupakan bangunan bertiang tunggal dengan atap serat ijuk hingga bentuknya lebih mirip pondok peneduh. Tiang ngadhu terbuat dari kayu khusus dan keras karena sekaligus berfungsi sebagai tiang gantungan hewan qurban ketika ada pesta adat.
Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Arsitektur bangunan masih sangat sederhana yang hanya memiliki satu pintu gerbang untuk masuk dan keluar kampung. Menurut catatan Pemerintah Kabupaten Ngada, Kampung Bena diperkirakan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Hingga kini pola kehidupan serta budaya masyarakatnya tidak banyak yang berubah. Dimana masyarakat Kampung Bena masih memegang teguh adat istiadat yang digariskan oleh nenek moyang mereka.
Nilai yang dapat diketahui bahwa masyarakat Bena tidak tidak mengekspoitasi lingkungannya ialah lahan pemukiman yang dibiarkan sesuai kontur asli tanah berbukit. Bentuk Kampung Bena menyerupai perahu karena menurut kepercayaan Megalitik perahu dianggap punya kaitan dengan wahana bagi arwah yang menuju tempat tinggalnya. Namun nilai yang tercermin dari perahu ini adalah sifat kerjasama, gotong royong, dan mengisyaratkan kerja keras yang di contohkan oleh para leluhur mereka dalam menaklukan alam, menaklukan lautan sampai tiba di Bena.
Berada di Kampung Bena ini kita akan disuguhi sebuah pertunjukan megah Zaman Megalithikum. Hamparan bebatuan Megalith tertata apik untuk sarana upacara adat. Sejak zaman dahulu warga kampung Bena selalu percaya bahwa gunung batu dan hewan-hewan harus di hormati sebagai bagian dari kehidupan.
Dan pada tahun 1995, Kampung Bena telah di calonkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO oleh Pemerintah Indonesia
Cara Menuju Kampung Bena
Pilihan pertama adalah dari Jakarta, Cari penerbangan ke Labuan Bajo (biasanya transit di Pulau Bali). Dari Labuan Bajo naik Travel menuju Bajwa. Dari Bajawa Anda dapat menyewa mobil atau naik ojek untuk sampai ke Kampung Bena.
Rute kedua adalah rute penerbangan ke Kupang. Naik pesawat lagi menuju Ende. Jarak Kampung Bena dari ibukota kabupaten hanya sekitar 18 kilometer.
Sumber:Wikipedia.id
Menelusuri Jejak Masjid Agung Demak
AdeevaTravel-Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Masjid ini dipercaya pernah menjadi tempat berkumpulnya Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Masjid yang didirikan oleh Raden Fatah, Raja pertama Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 masehi.
Raden Fatah bersama Wali Songo mendirikan Masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan Candar Sengkala Memet dengan arti Sarrira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna 1401 saka. Gambar bulus ini terdiri atas kepala yang berarti 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol) dan ekor bulus yang berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 saka pada pada tanggal 1 shofar.
Saka Guru
Masjid ini mempunyai bangunan induk dan serambi dengan empat tiang utama yang disebut Saka Guru. Salah satu tiang utama pada masjid ini konon berasal dari serpihan-serpihan kayu sehingga dinamai Saka Tatal. Dengan tinggi masing-masing 16 meter yang berfungsi sebagai penopang seluruh material masjid. Menurut cerita rakyat setempat, tiang utama dan atap sirap masjid tersebut adalah hasil karya para wali. yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga.
Salah satu Saka Guru hasil karya Sunan Kalijaga tidak terbuat dari kayuutuh selayaknya pada tiang utama umumnya. tetapi dari potongan kayu (tatal) yang di susun dan di ikat. Bagi masyarakat Demak dan sekitarnya terdapat cerita bahwa salah satu atap sirap Masjid Agung Demak terbuat dari intip (kerak nasi liwet) hasil buatan Sunan Kalijaga.
Struktur bangunan masjid mempunyai nilai historis seni bangun arsitektur tradisional khas Indonesia. Wujudnya yang megah, anggun, indah, karismatik, mempesona dan berwibawa.
Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka, atapnya berbentuk limas yang di topang dengan delapan tiang yang disebut dengan Saka Majapahit. Atap limas masjid terdiri dari 3 bagian yang menggambarkan, 1. Imam, 2. Islam dan 3. Ihsan.
Pintu Bledeg
Di Masjid Agung Demak juga terdapat "Pintu Bledeg" atau "Pintu Petir" ini pada masa Kesultanan Demak merupakan salah satu pintu utama Masjid Agung Demak yang digunakan sebagai anti petir. Pintu Bledeg ini dibuat oleh Ki Ageng Selo pada tahun 1466 masehi atau 887 hijriah.
Pintu Bledeg yang terbuat dari kayu jati ini dipenuhi oleh ukiran tebal. Ukiran yang paling menonjol adalah adanya dua kepala naga. Ukiran-ukiran ini dipercantik dengan diberi cat berwarna merah. Pintu ini juga merupakan prasasti Condro Sengkolo yang berbunyi "Nogo Mulat Salira Wani".
Kolam Wudhu
Kolam wudhu ini merupakan bagian-bagian yang terdapat di lingkungan Masjid Agung Demak. Kolam yang dibangun mengiringi awal berdirinya masjid ini. di fungsikan sebagai tempat wudhu dengan ukuran 10 x 25 meter dengan kedalaman 5 meter. Kolam yang tidak lagi di fungsikan ini konon merupakan tempat berwudhu para Wali Songo.
Di dalam lokasi Kompleks Masjid Agung Demak terdapat beberapa makam raja-raja kesultanan Demak darn para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak yang berisi berbagai hal mengenai Riwayat dan Sejarah Masjid Agung Demak.
Kini Masjid Agung Demak difungsikan sebagai tempat peribadatan bagi ummat Islam dan sebagai tempat ziarah.
Atas karismatik dan besarnya nilai sejarah Masjid Agung Demak ini maka pemerintah Mencalonkan Masjid Agung Demak menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
Sumber:wikipedia.id
October 29, 2015
Menyelusuri Kompleks Candi Muaro Jambi
AdeevaTravel-Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Budha terluas di Indonesia yang kemungkinan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Kompleks percandian yang terletak di kecamatan Muaro Sebo , Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Indonesia atau sekitar 26 km dari kota Jambi.
Kompleks Candi yang diperkirakan berasal dari abad ke-11 masehi ini merupakan kompleks candi terbesar dan terluas di Pulau Sumatera dan Asia Tenggara.
Kompleks percandian Muaro Jambi pertama kali ditemukan pada tahun 1824 masehi oleh seorang letnan Inggris yang bernama S.C Crooke yang tengah melakukan pemetaan di daerah aliran sungai untuk kepentingan militer. Baru pada tahun 1975, Pemerintah Indonesia melakukan pemugaran yang lebih serius.
Berdasarkan pada aksara jawa kuno yang ditemukan pada beberapa lempeng bangunan candi yang ditemukan, Pakar Epigrafi Boechari menyimpulkan bahwa kompleks candi ini peninggalan dari sekitar abad ke-9 hingga 12 masehi.
Seperti diketahui bahwa Kompleks Candi Muaro Jambi terdiri dari sembilan buah candi yang telah dilakukan pemugaran yaitu, Candi Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong Satu, Candi Gedong Dua, Candi Gumpang, Candi Tinggi, Candi Telago Rajo, Candi Kembar Batu dan Candi Astano.
Dari banyaknya penemuan yang ada, Junus Satrio Admodjo menyimpulkan daerah tersebut dulunya banyak dihuni dan menjadi pusat bertemunya berbagai budaya yang ada.
Di komplek percandian Jambi ini juga banyak ditemukan manik-manik dari Persia, Cina dan India. Sedangkan agama Budha Mahayana Tantrayana diduga menjadi agama mayoritas dengan bukti ditemukannya lempeng-lempeng bertuliskan "wajra" pada beberapa candi yang berbentuk Mandala.
Kompleks Candi Muaro Jambi ini terletak pada tanggul alam kuno Sungai Batanghari. Situs dengan luas 12 km persegi dengan panjang sekitar 7 km serta luas sekitar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur sungai. Kompleks Percandian Muaro Jambi secara total berisi 61 bangunan candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum digali (diokopasi).
Di dalam kompleks ini bukan hanya di temukan beberapa candi tetapi juga terdapat parit atau kanal kuno buatan manusia. kolam tempat penampungan air serta gundukan tanah yang didalamnya terdapat struktur bata kuno.
Dalam kompleks tersebut terdapat minimal 85 buah menopo yang saat ini masih dimiliki oleh penduduk setempat.
Selain peninggalan berupa bangunan, di kompleks tersebut juga ditemukan arca prajnaparamita, dwarapala, gajahsimha, umpak batu, lumpung/lesung batu, gong perunggu dengan tulisan Cina, mantra Budhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikarbelangga besar dari perunggu, mata uang Cina, manik-manik , bata-bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen dari besi dan perunggu.
Oleh Pemerintah Indonesia, sejak tahun 2009 Komplek Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.
Saat ini Kompleks Candi Muaro Jambi menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Pulau Sumatera khususnya di Propinsi Jambi. Sampai dengan saat ini telah ada puluhan bahkan ratusan situs peninggalan yang ditemukan di area ini. Walaupun baru sebagian kecil yang di pugar, Namun bagi Anda yang sedang berkunjung ke Propinsi Jambi dan pecinta Sejarah Indonesia, Anda wajib untuk mengunjungi Komplek Candi Muaro Jambi ini.
sumber:
wikipedia.id
Oleh Pemerintah Indonesia, sejak tahun 2009 Komplek Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.
Saat ini Kompleks Candi Muaro Jambi menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Pulau Sumatera khususnya di Propinsi Jambi. Sampai dengan saat ini telah ada puluhan bahkan ratusan situs peninggalan yang ditemukan di area ini. Walaupun baru sebagian kecil yang di pugar, Namun bagi Anda yang sedang berkunjung ke Propinsi Jambi dan pecinta Sejarah Indonesia, Anda wajib untuk mengunjungi Komplek Candi Muaro Jambi ini.
sumber:
wikipedia.id
October 29, 2015
10 Sunset Beach Terindah di Indonesia
AdeevaTravel-Indonesia merupakan negara bahari yang sangat terkenal dengan keindahan pantai-pantainya yang tersebar luas dari sabang sampai merauke. Salah satu keindahan alam pantai-pantai di Indonesia adalah panorama sunset nya yang sangat menakjubkan dan sangat romantis untuk dilewatkan.
Sunset selalu membuat hati selalu tenang dan syahdu. Perubahan langit yang indah dan cahaya matahri yang semakin meredup membuat siapapun yang melihatnya akan jatuh dalam keheningan yang menenangkan.
Berikut 10 Sunset Beach Terindah Di Indonesia yang sayang untuk Anda lewatkan.
1. Sunset Pantai Kuta, Bali
Pantai Kuta adalah sebuah tempat wisata pantai di Pulau Bali yang terletak di Kecamatan Kuta, sebelah selatan kota Denpasar, Bali, Indonesia. Pantai ini sering juga disebut sebagai Pantai Matahari Tenggelam (Sunset Beach) karena pemandangan senja harinya yang sangat menakjubkan untuk dipandang mata.
2. Sunset Pantai Losari, Makasar
Pantai Losari yang sangat terkenal dengan matahari tenggelamnya atau Sunset Beach banyak dikunjungi oleh muda-mudi yang berkumpul pada jam 3 sore hingga jam 9 malam untuk menunggu dan menikmati keindahan matahari tenggelam atau sunset.
Pantai Losari juga seringkali dimanfaatkan sebagai tempat untuk berolahraga karena lokasi udaranya sangat sejuk dengan angin yang sepoi-sepoi menambah kenikmatan tersendiri berada di pantai ini.
3. Sunset Pantai Panjang, Bengkulu
Hampir setiap hari terutama menjelang sore hari, Pantai Panjang yang terletak di kota propinsi Bengkulu ini selalu ramai didatangi para pengunjung. Pantai sepanjang 7 km ini sangat di minati pengunjung untuk menikmati deburan ombak, naik delman menyelusuri pantai, bersepeda juga berfoto dengan latar sunset yang sangat menakjubkan. Apalagi setelah siang hujan kemudian menjelang sore langit terang dan matahari terlihat, maka pemandangannya sungguh sangat dasyat.
Di tempat ini kita akan melihat keajaiban alam ciptaan Tuhan ketika matahari tenggelam perlahan seolah teetelan di ujung lautan.
4. Sunset Pantai Kuta, Lombok
Jika Anda mendengar nama Pantai Kuta, pasti pikiran Anda langsung tertuju pada Pantai Kuta yang berada di Pulau Bali. Tetapi kali ini berbeda, ternyata di pantai selatan Pulau Lombok juga terdapat sebuah pantai yang juga bernama Pantai Kuta yang jauh lebih cantik dan alami. Pantai Kuta Lombok terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebuah pantai yang menjadi obyek wisata andalan di Lombok ini terkenal dengan suasananya yang tenang, dan Sunsetnya yang sangat luar biasa indah.
5. Sunset Pantai Kesirat, Jogjakarta
Pantai Kesirat terletak di Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di pantai ini, Anda tidak akan menemukan hamparan pasir pantai yang langsung bersentuhan dengan air laut. Yup, karena Pantai Kesirat merupakan pantai yang bertebing. Namun dari situlah keindahan pantai Kesirat saat Sunset tiba, karena kalian bisa melihat pemandangan matahari terbenam dengan sangat leluasa.
6. Sunset Pantai Kalaki, Teluk Bima
Pantai Kalaki adalah salah satu obyek wisata pantai yang berada di kawasan teluk Bima dengan memiliki keanekaragaman daya tarik antara lain pantai pasir putih, perairan laut yang tidak berombak besar, panorama alam pegunungan sekeliling yang menarik mendukung keberadaan obyek wisata tersebut. selain tekenal dengan pemandangan yang cantik di atas pantai Kalaki juga terkenal dengan suasana sunsetnya yang sangat sendu dan mempesona.
7. Sunset Pantai Pangandaran, Jawa Barat
Wisata Pantai yang merupakan primadona di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan di antaranya yaitu pemandangan Sunsetnya yang sangat luar biasa memukau, karena di Pantai Pangandaran ini kita bisa menikmati sisi lain dari suasana pantai yang begitu ramai ketika senja tiba.
8. Sunset Pantai Senggigi, Lombok
Dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Lombok, Senggigi memiliki garis pantai yang paling panjang.
Di pantai Senggigi ini kamu akan bisa menyaksikan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para turis. Mulai dari berjemur, berenang, snorkeling, bermain pasir, bermain bola dan sederet aktivitas lainnya. Pantai Senggigi juga dikenal sebagai salah satu pantai terbaik di Indonesia untuk menikmati sunset. Dan memang, pemandangan sunset di pantai Senggigi akan membuat siapa saja menjadi takjub dan terkesima
9. Sunset Pantai Pulau Merah, Banyuwangi
Pantai Pulau Merah di Banyuwangi adalah salah satu yang terkenal di Jawa Timur. Pantai ini disukai sebagai salah satu destinasi wisata keluarga yang menarik, juga merupakan tempat favorit untuk menikmati senja dan angin khas pantai, berfoto, bermain pasir, berjemur, dan sebagainya.
Banyak turis mancanegara dan tak kurang pula kalangan domestik mengunjungi Pantai Pulau Merah untuk tujuan berselancar. Ombak di Pantai Pulau Merah ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Jawa Timur dan Indonesia sehingga cocok untuk kegiatan surfing. Beberapa even selancar internasional pernah diselenggarakan di pantai ini.
Di kala hari petang, Anda dapat menyaksikan keindahan sunset (matahari tenggelam) di Pantai Pulau Merah. Pesona sunset di pantai ini terbilang indah. Area sekitar pantai juga bersih dengan tekstur pasirnya yang halus. Inilah sebab, beberapa kalangan penikmat perjalanan menganggap Pantai Pulau Merah sebagai sebuah kombinasi indah dari Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak di Bali
10. Sunset Pantai Kalianda, Lampung
Pemandangan alam dan objek wisata pantai menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Lampung Selatan, terutama di kawasan Kalianda. Kabupaten dengan garis pantai mencapai 200 kilometer lebih ini selalu menjadi tujuan wisata pantai bagi para wisatawan. Tak terkecuali bagi para pecinta Sunset, karena di Pantai sepanjang Kalianda ini terkenal dengan Sunsetnya yang begitu Dramatis.
October 25, 2015
Menikmati Keindahan Taman Laut Bunaken
AdeevaTravel-Taman Laut Bunaken adalah surga bagi dunia penyelam, Hal ini disebabkan keindahan bawah laut di Taman Nasional Bunaken sangat mempesona dan menakjubkan dan merupakan salah satu Taman Laut Terbaik di dunia.
Taman Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan Taman Laut pertama di Indonesia. Pada tahun 2005, Indonesia mendaftarkan Taman Nasional Bunaken kepada UNESCO untuk dimasukkan ke dalam Situs Warisan Dunia.
Taman Nasional Bunaken adalah Taman Laut yang terletak di propinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini berada di segitiga Terumbu Karang dan menjadi habitat lebih dari 390 spesies terumbu karang dan juga beberapa spesies ikan moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Laut Bunaken merupakan perwakilan ekosistim laut Indonesia yang meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistim pantai.
Taman Nasional seluas 890.65 kilometer persegi yang didirikan pada tahun 1991 ini, 97% dari Taman Nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan yang terdiri dari lima pulau yaitu Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Mantehage, Pulau Naen dan Pulau Siladen.
Taman Nasional Bunaken mempunyai ekosistim terumbu karang yang sangat indah dan kaya. Di taman ini terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang. Spesies Alga seperti caulerpa, halimeda dan padina. Sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah Thalassia Hemprichii, Enhallus Acoroides dan Thalassaodendron Cilliatum.
Taman Nasional Bunaken juga memiliki beberapa spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove.
Di daratan, Taman Nasional Bunaken kaya akan Arecaceae, Sagu, Woka, Silar dan Kelapa. Selain itu Taman Nasional Bunaken memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan seperti Rusa dan Kuskus. Hutan Mangrove di Taman Nasional ini menjadi tempat habitat hewan Kepiting, Lobster, Moluska dan Burung Laut.
Meskipun memiliki status taman nasional dan mendapatkan pendanaan yang cukup, taman ini mengalami degradasi kecil akibat penambangan terumbu karang, kerusakan akibat jangkar, penggunaan bom dan sianida dalam menangkap ikan, kegiatan menyelam dan sampah.
World Wildlife Fund (WWF) memberikan bantuan konservasi sebagai bagian dari "Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plant". Konservasi ini meliputi patroli dan berhasil mengurangi penggunaan bom dalam menangkap ikan.
Akses ke Taman Nasional Bunaken
Untuk menuju Taman Laut Bunaken, Kamu bisa melalui pelabuhan Manado, Marina Nusantara Diving Centre (NDC) dan Marina Blue Banter. Diperlukan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai ke Taman Nasional Bunaken.
Untuk memasuki kawasan wisata ini, Kamu harus membeli tiket masuk dengan harga sebesar Rp.50.000,-/orang.
Di Taman Nasional Bunaken Kamu bisa melakukan aktifitas penyelaman pada spot-spot berikut:
- Tembok Lekuan I, II,III
- Tanjung Kopi
- Muka Gereja
- Siladen
- Puncak Barakuda
- Mandolin
- Bunaken Timor
- Reruntuhan kapal di Manado
Bagi kamu yang ingin berwisata ke Taman Nasional Bunaken, Sebaiknya kamu mencari informasi terlebih dahulu tempat-tempat mana yang kamu ingin kunjungi di Bunaken. Jangan sampai ketika kamu sudah sampai ke Taman Nasional Bunaken ini kamu tidak mengetahui lokasi penyelaman atau tempat wisata yang ada di Taman Nasional Bunaken ini.
Untuk budget, sebaiknya kamu mempersiapkan budget yang lebih, karena sewaktu-waktu tarif dapat berubah.
Lebih baik kamu ke tempat ini bersama teman atau kerabat yang sudah pernah berkunjung ke tempat ini. Ikut rombongan atau agen travel yang menyediakan paket tour wisata ke Taman Nasional Bunaken yang tersedia.
Semua ini diperlukan demi kenyamanan kamu dalam berwisata ke Taman Nasional Bunaken.
Sumber:
wikipedia
idtempatwisata
October 25, 2015
Keunikan Air Terjun Dua Warna Di Sibolangit
AdeevaTravel-Air Terjun Dua Warna yang terdapat di desa Durin sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Air terjun yang memiliki warna putih dan hijau tersebut mempunyai ketinggian sekitar 100 meter yang bersumber dari Gunung Sibayak yang kemudian turun dari sungai atas dan tertanpung pada sebuah danau kecil. Dua warna tersebut disebabkan adanya kandungan belerang dan fosfor di dalamnya lah yang membuat air terjun ini memiliki dua warna.
Air terjun yang sangat indah ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk refreshing dan ajang penjelajahan di alam bebas.
Adalah Immanuel Sinuraya yang pada tahun 2004 menemukan air terjun ini ketika ia sedang melakukan pemburuan satwa liar yang sering mengganggu ladang miliknya. Perjalanan panjang memburu satwa liar tersebut membuat dirinya letih dan tertidur di dalam hutan belantara. Ketika Ia terbangun dan masih dalam keadaan setengah sadar, Ia menyaksikan fenomena alam yang sangat luar biasa yakni sebuah air terjun yang begitu mempesona telah membentang di depannya.
Beberapa hari kemudia, Ia bersama-sama dengan teman-temannya dan anggota SAR kembali mendatangi objek air terjun tersebut yang baru beberapa hari di lihatnya. Dan sejaka saat itu mulai tersebar keberadaan air terjun dua warna oleh masyarakat dan pecinta alam.
Untuk mencapai lokasi Air Terjun Dua Warna ini yang letaknya hanya 1 jam dari kota Medan yakni di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit. Dari posko para pengunjung akan di dampingi oleh pemandu yang sudah terlatih untuk memulai perjalanan masuk hutan dengan berjalan kaki atau tracking selama sekitar 2 jam.
Panorama di tempat ini memang unik, indah dan sangat menakjubkan maka tidak heran banyak pengunjung yang datang ke tempat ini setiap harinya.
October 22, 2015
Menikmati Keindahan Pantai Senggigi Di Lombok
AdeevaTravel-Pantai Senggigi adalah sebuah tempat pariwisata pantai yang terletak di sebelah barat pesisir Pulau Lombok, Indonesia. Di tempat ini pesisir pantainya masih asri. Pemandangan bawah lautnya sangat indah. Para wisatawan dapat melakukan penyelaman permukaan (snoorkeling) sepuasnya karena ombak di pantai ini sangat tenang dan bersahabat. Terumbu karangnya menjulang ke tengah sehingga ombak yang datang akan terpecah di tengah. Di Pantai Senggigi juga tersedia beraneka ragam tempat penginapan dari yang berharga mahal sampai yang berharga super ekonomis.
Batu Bolong
Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, Para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong di pantai ini. Tempat ini merupakan sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat, Pada zaman dahulu sering diadakan upacara pengorbanan seorang perawan untuk di makan kepada seekor ikan Hiu. Legenda lain mengatakan bahwa di tempat ini banyak wanita yang menerjunkan diri dari atas karang ke laut karena patah hati.
Batu Layar
Selain adanya Batu Bolong di pantai ini, tidak jauh dari tempat ini juga terdapat sebuah makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Batu Layar banyak di kunjungi pengunjung terutama pada saat "Lebaran Topat" yang merupakan lebaran bagi orang yang berpuasa 1 minggu setelah lebaran Idul Fitri.
Ada banyak alasan yang membuat Pantai Senggigi di Lombok menjadi salah satu tempat wisata pantai favoritdi kalangan wisatawan mancanegara. Dengan garis pantainya yang panjang yang terlihat indah di lihat dari kejauhan. Sehingga banyak turis-turis yang datang ke pantai ini lebih senang menghabiskan waktunya dengan berjemur, berenang, snoorkeling atau sekedar bermain-main di tepi pantai.
Pantai Senggigi adalah objek wisata pantai yang menarik untuk Anda yang menyukai laut sebagai pilihan destinasi untuk berekreasi menghabiskan masa liburan Anda. Perjalanan ke Pantai Senggigi Lombok mampu menghadirkan pengalaman wisata yang diyakini akan membuat Anda rindu dan ingin mengunjunginya kembali.
Perjalanan ke Pantai Senggigi Lombok dapat ditempuh dari Kota Mataram. Jika Anda telah sampai di Kota Mataram atau telah mendarat di bandara udara Selaparang Mataram, maka perjalan ke Pantai Senggigi akan memakan waktu kurang lebih 30 – 50 menit.
Anda dapat naik taksi, angkutan umum, atau menyewa motor untuk dapat tiba di Pantai Senggigi. Jika ingin menggunakan angkutan umum dari Kota Mataram, maka Anda harus mengambil angkutan jurusan Sweta – Ampenan dengan biaya sebesar Rp 3 ribu per orang. Setelah tiba di Ampenan, Anda harus naik angkutan lagi jurusan Ampenan – Senggigi berbiaya Rp 2 ribu per orang.
Setiba di kawasan Senggigi, Anda tinggal berjalan kaki selama kira-kira 3 menit untuk dapat tiba di pantai tersebut. Sambil berjalan kaki, Anda akan menjumpai banyak warung dan toko makanan, penjual aneka souvenir, dan lain-lain.
Dalam rute perjalanan menuju Pantai Senggigi ini, Anda akan menyaksikan kendaraan tradisional Mataram yang dikenal sebagai Cidomo. Kendaraan tradisional ini beroperasi di tempat-tempat yang masih belum dapat dijangkau oleh mobil. Anda juga akan melewati juga pasar tradisional di Mataram, dikenal dengan nama Ampenan (Kebon Roek). Pasar ini adalah pasar yang terdekat dari kawasan Pantai Senggigi.
October 20, 2015
Menikmati Pantai Selong Belanak Lombok Yang Damai
AdeevaTravel-Berbicara mengenai pantai wisata Pulau Lombok banyak menyuguhkan wisata pantai yang tidak kalah dengan keindahan pantai-pantai di Pulau Bali. Salah satunya adalah Pantai Selong Belanak Lombok. Pantai ini memiliki pasir putih yang cukup panjang.
Pantai Selong Belanak merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal, terutama keindahan dan keasriannya serta kebersihan area pantai. Pantai ini memiliki garis pantai yang melengkung seperti bulan sabit. Dengan beberapa bukit di bagian ujung sabit. Sebagai bagian dari Teluk Selong Belanak, pantai ini memiliki tepi dengan panjang sekitar 1 Kilometer dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Sekitar seperempat bagian pantai, yaitu sisi Selatan, digunakan penduduk sebagai area pemukiman. Sekitar 40 keluarga nelayan yang tinggal di area tersebut. Tentu saja area ini kurang cocok untuk aktivitas air, karena banyak perahu nelayan yang juga beraktivitas.
Pantai Selong Belanak adalah sebuah tempat wisata pantai yang terletak di bagian selatan kabupaten Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pantai ini memiliki keindahan yang masih alami sehingga kita akan merasa damai berlibur ke pantai Selong Belanak ini.
Pantai Selong Belanak Lombok memiliki hamparan air laut yang berwarna biru bening kehijauan dan hamparan pasir putihnya yang sangat lembut terbentang luas di sepanjang pesisir pantai. Berbeda dengan jenis pasir putih lainnya di pulau lombok lainnya seperti Pantai Kuta Lombok, Pantai Tanjung Aan Lombok, atau Pantai Seger Lombok. Kelembutan Pasir Putih yang ada di Pantai Selong Belanak Lombok ini akan Anda bisa rasakan sendiri di kaki jika Anda berjalan menyelusuri pasir pantai tanpa alas kaki.
Selain pasir putihnya yang membedakan Pantai Selong Belanak Lombok dengan pantai-pantai lainnya adalah Pantai Selong Belanak Lombok ini juga memiliki dasar pantai yang berpasir sangat lembut dan tidak seperti pantai-pantai lainnya yang memiliki dasar pantai yang berbatu karang. Jika anda melihat Pantai Selong Belanak Lombok dari atas bukit, maka anda akan kagum melihat keindahan pemandangan alam yang diberikan Pantai Selong Belanak Lombok ini. Di sekitar pantai ini anda akan menemukan pemukiman-pemukiman nelayan dengan bentuk bangunan yang masih sangat sederhana dan tradisional. Dengan suasana yang sepi hanya ditemani oleh suara deburan ombak dan tiupan angin laut, akan membuat kita semakin betah untuk tinggal di pantai ini. Pantai Selong Belanak Lombok ini sangat cocok untuk anda yang ingin keluar dari keramaian dan kebisingan kota.
Perjalanan menuju ke pantai selong belanak bisa kita tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam dengan keadaan jalan yang sudah di hotmik. Untuk ke tempat ini, bila berangkat dari Kota Mataram anda cukup melaju ke jalur Bandara Internasional Lombok.
Pada perempatan Batujai kemudian belok kanan mengikuti tikungan sampai di depan Masjid Nurul Huda Batujai. Di pertigaan masjid tersebut kemudai belok kiri menuju ke jalur Penujak sampai di tikungan pasar, sekitan 30 meter dari pasar tersebut kemudian belok kanan melewati desa Mungkur. Lurus lagi keselatan dari desa Mungkur sampai pertigaan yang ada Gapura dari Besi yang bertuliskan Selong Belanak. Dari gapura tersebut kemudian lurus lagi sampai menuju ke Pantai Selong Belanak.
Pada perempatan Batujai kemudian belok kanan mengikuti tikungan sampai di depan Masjid Nurul Huda Batujai. Di pertigaan masjid tersebut kemudai belok kiri menuju ke jalur Penujak sampai di tikungan pasar, sekitan 30 meter dari pasar tersebut kemudian belok kanan melewati desa Mungkur. Lurus lagi keselatan dari desa Mungkur sampai pertigaan yang ada Gapura dari Besi yang bertuliskan Selong Belanak. Dari gapura tersebut kemudian lurus lagi sampai menuju ke Pantai Selong Belanak.
Atau jika saya gambarkan secara singkat jalurnya menjadi seperti ini :
Mataram – Jalur Bandara Internasional – Perempatan Penujak ke Kanan – Pertigaan Masjid Nurul Huda Batujai – Belok kiri ke Jalur Penujak – Pasar Penujak Belok Kanan – Gapura Masuk Selong Belanak
Biaya masuk menuju Pantai Selong Belanak setiap orang sebesar Rp. 2000,- (tidak termasuk biaya parkir). Kalau biaya parkir perkendaraan berupa motor sebesar Rp.2000 dan Mobil sebesar Rp. 5000.
Begitu masuk di lokasi Pantai Selong Belanak, pengunjung akan disambut dengan hamparan pantai putihnya dan rindangnya pohon-pohon besar yang menambah adem suasana pantai. Kebersihan pantai yang dijaga oleh para penjual dan masyarakan sekitarnya akan mampu menghipnotis para pengunjung untuk tidak meninggalkan lokasi.
Jejeran berugak di pinggir pantai plus para inaq-inaq penjual ikan bakar yang murah senyum menjadikan suasana pantai semakin asyik untuk dinikmati bersama keluarga. Apalagi deretan bukit yang mengelilingi pantai Selong Belanak akan menambah kesan eksotik bagi pantai Selong Belanak.
Jejeran berugak di pinggir pantai plus para inaq-inaq penjual ikan bakar yang murah senyum menjadikan suasana pantai semakin asyik untuk dinikmati bersama keluarga. Apalagi deretan bukit yang mengelilingi pantai Selong Belanak akan menambah kesan eksotik bagi pantai Selong Belanak.
October 19, 2015
Istana Maimun Istana Termegah Di Indonesia
AdeevaTravel-Istana Maimun adalah istana kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon dari kota Medan. Istana ini terletak di Jalan Bridgadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun.
Istana Maimun terkadang di sebut juga dengan Istana Putri Hijau yang merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini di dominasi oleh warna kuning, warna kebesaran Kerajaan Melayu.
Di desain oleh arsitek Italia yang di bangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Beliau adalah putra sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alam pendiri kota Medan. Pembangunan istana ini di mulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai pembangunannya pada 18 Mei 1891. Istana yang memiliki luas sebesar 2.772 meter persegi dan terdiri dari 30 ruangan ini terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian. Bagian tersebut melingkupi bangunan induk, bangunan sayap kanan dan bangunan sayap kiri. Bangunan Istana Maimun menghadap ke utara dan pada sisi depannya terdapat sebuah bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih di kenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.
Sejak tahun 1946, Istana ini di huni oleh ahli waris Kesultanan Deli. Dalam waktu-waktu tertentu istana ini sering di adakan pertunjukan musik tradisional Melayu. Biasanya pertunjukkan-pertunjukkan tersebut di helat dalam rangka memeriahkan pesta perkawinan atau kegiatan sukacita lainnya. Selain itu dua kali dalam setahun, Sultan Deli biasanya mengadakan acara silahtuhrahmi antar keluarga besar istana. Pada setiap malam Jum;at, para keluarga sultan mengadakan acara rewatib adat (semacam wiridan keluarga).
Istana Maimun sekarang menjadi tempat tujuan Wisata Sejarah. Hal ini bukan saja karena usianya yang sudah tua tetapi tetapi desain interiornya yang unik mewariskan unsur-unsur kebudayaan melayu dipadukan dengan Budaya Islam, Spanyol, India dan Italia.
Bagi para pengunjung yang datang ke Istana Maimun, Mereka masih bisa melihat-lihat koleksi yang dipajang di ruang pertemuan seperti foto-foto keluarga sultan, perabot rumah tangga Belanda Kuno dan berbagai jenis senjata. Di istana ini juga terdapat meriam buntung yang memiliki legenda tersendiri. Orang Medan menyebut meriam ini dengan sebutan Meriam Puntung.
Kisah meriam puntung ini punya kaitan dengan Putri Hijau. Dikisahkan, di Kerajaan Timur Raya, hiduplah seorang putri yang cantik jelita, bernama Putri Hijau. Ia disebut demikian, karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Ia memiliki dua orang saudara laki-laki, yaitu Mambang Yasid dan Mambang Khayali. Suatu ketika, datanglah Raja Aceh meminang Putri Hijau, namun, pinangan ini ditolak oleh kedua saudaranya. Raja Aceh menjadi marah, lalu menyerang Kerajaan Timur Raya. Raja Aceh berhasil mengalahkan Mambang Yasid. Saat tentara Aceh hendak masuk istana menculik Putri Hijau, mendadak terjadi keajaiban, Mambang Khayali tiba-tiba berubah menjadi meriam dan menembak membabi-buta tanpa henti. Karena terus-menerus menembakkan peluru ke arah pasukan Aceh, maka meriam ini terpecah dua. Bagian depannya ditemukan di daerah Surbakti, di dataran tinggi Karo, dekat Kabanjahe. Sementara bagian belakang terlempar ke Labuhan Deli, kemudian dipindahkan ke halaman Istana Maimun.
Setiap harinya istana maimun terbuka untuk umum kecuali bila ada penyelenggaraan upacara khusus yang diadakan oleh keluarga istana.