Daftar Situs Warisan Dunia Indonesia
AdeevaTravel-Situs Warisan Dunia UNESCO (UNESCO's World Heritage Sites) adalah sebuah tempat khusus yang telah dinominasikan untuk Program Warisan Dunia Internasional.
Situs Warisan Dunia adalah suatu tempat budaya dan alam serta benda yang berarti bagi umat manusia dan menjadi sebuah warisan bagi generasi selanjutnya.
Di Indonesia hingga saat ini terdapat 8 Situs Warisan Dunia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 8 Situs Warisan Dunia Indonesia tersebut adalah:
1. Taman Nasional Pulau Komodo
Taman Nasional Pulau Komodo terletak di antara propinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Taman Nasional ini terdiri atas 3 pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil dengan total luas wilayah sekitar 1817 km².
Kawasan ini dijadikan Taman Nasional oleh pemerintah Indonesia pada 6 Maret 1980 dan dinyatakan sebagai Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977 dan juga dijadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991 serta sebagai 7 Keajaiban Alam Dunia oleh New 7 Wonder pada tahun 2011.
Di taman ini terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari wilayah Asia dan Australia yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung dan 37 spesies reptilia termasuk hewan Komodo yang dilindungi.
Selain itu di Taman Nasional Komodo terdapat sedikitnya 253 spesies karang pembentuk terumbu karang, 1000 spesies ikan,
Pada tahun 1991, Taman Nasional Komodo diterima sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO serta salah satu dari 7 Keajaiban Alam Dunia yang dipilih oleh New 7 Wonder.
2. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Tatar Pasundan bagian barat pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil disekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Taman ini mempunyai luas sekitar 122.956 Ha; (443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.
Taman Nasional ini menjadi Taman Nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, dan juga sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.
Taman Nasional Ujung Kulon bersama dengan Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
3. Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah Candi agama Budha yang terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh penganut Agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil terbesar di dunia sekaligus sebagai monumen Budha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
4. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, Kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi ini termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
5. Situs Manusia Purba Sangiran
Sangiran adalah situs arkeologi di Jawa, Indonesia. Menurut laporan UNESCO (1995) "Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain.
Daerah terdiri dari sekitar 56 km² (7km x 8 km). Lokasi ini terletak di Jawa Tengah, sekitar 15 kilometer sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo. Secara administratif, kawasan Sangiran terbagi antara 2 kabupaten: Kabupaten Sragen (Kecamatan Gemolong, Kecamatan Kalijambe, dan Plupuh) dan Kabupaten Karanganyar (Kecamatan Gondangrejo). Fitur penting dari situs ini adalah geologi daerah. Awalnya kubah terbentuk jutaan tahun yang lalu melalui kenaikan tektonik. Kubah itu kemudian terkikis yang mengekspos isi dalam kubah yang kaya akan catatan arkeologi.
Situs Manusia Purba Sangiran diterima Sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996.
6. Taman Nasional Lorenz
Taman Nasional Lorenz adalah sebuah taman nasional yang terletak di propinsi Papua, Indonesia dengan luas wilayah 2,4 juta hektar yang merupakan Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara.
Nama taman nasional ini diambil dari nama seorang penjelajah asal Belanda Hendrikus Albertus Lorenz yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909yang merupakan ekspedisi ke-10 nya di taman nasional ini.
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan Vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, Dataran Rendah, dan lahan basah.
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Baliem.
Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
Taman Nasional Lorenz diterima sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1999.
7. Hutan Hujan Tropis Sumatera
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera adalah tempat pelestarian bagi Hutan Hujan Tropis di Sumatera dan habitat dari beberapa spesies yang hampir punah seperti, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dan Badak Sumatera yang merupakan spesies Badak terkecil dan memiliki dua cula.
Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatera seluruhnya adalah 2,5 juta hektare yang terdiri dari 3 Taman Nasional di Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tempat ini juga tempat berbagai jenis tumbuhan endemik seperti, kantong semar, bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldi, dan bunga tertinggi Amorphophallus titanum. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, hutan hujan tropis Sumatera juga merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang tinggal di sana. Beberapa suku tinggal di hutan hujan tropis Sumatera, seperti suku Mentawai dan suku Anak Dalam.
Hutan hujan tropis Sumatera harus senantiasa dijaga kelestariannya. Terutama dari ancaman penggundulan hutan, penambahan hutan untuk pertanian dan pembuatan jalan, serta perburuan. Apabila kawasan ini tidak dilindungi, maka keanekaragaman hayati yang hidup di sana terancam punah. Selain itu, hutan hujan tropis Sumatera berperan penting dalam stabilitas suplai air, ekologi, dan ekonomi, serta menekan pengaruh kekeringan dan kebakaran.
Untuk itulah melalui sidang ke 28 World Heritage Commitee, yang diselenggarakan di Suzhou RRC pada bulan Juli 2004, Hutan Hujan Tropis Sumatera di terima sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, karena merupakan kawasan Hutan Lindung dan rumah bagi sekitar 10.000 jenis tanaman , termasuk 17 genus endemis, lebih dari 200 spesies mamalia, dan 580 spesies burung dan 465 berdomisili dan 21 merupakan endemis. Di antara jenis mamalia, 22 adalah orang utan, yang tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia dan 15 hanya terbatas ke wilayah Indonesia, termasuk Sumatra yaitu orang utan Sumatera. Hutan Hujan Tropis Sumatera ini juga memberikan bukti dari evolusi biogeografi pulau.
Bagian yang menonjol dari Hutan Hujan Tropis Sumatera terdapat pada Pegunungan Bukit Barisan yang dijuluki sebagai Andesnya Sumatera Perpaduan Danau Gunung Tujuh yang sepektakuler yang merupakan Danau tertinggi di Asia Tenggara keindahan Gunung Kerinci, Gua, dan Air terjun membuat tempat ini semakin tepat untuk wilayah Konservasi maupun Pariwisata.
Setidaknya 92 jenis endemis lokal telah diidentifikasi di Taman Nasional Gunung Leuser. Nominasi ini berisi populasi dari kedua bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldi dan bunga tertinggi Amorphophallus titanium, tempat ini sangat penting bagi konservasi vegetasi pegunungan khusus dari properti tersebut.
8. Lanskap Kultur Budaya Propinsi Bali
Lanskap Kultur Budaya propinsi Bali merupakan sebuah lanskap yang berada di propinsi Bali yang terdiri dari pedesaan dan sawah bertingkat jatiuwih dengan sitim pengairan Subak serta pura dan candi yang ada di propinsi Bali.
Lanskap Kultur Propinsi Bali adalah entitas yang unik yang terlaksana dari filsafat Bali yang unik. Tri Hita Kirana, filosopi ini menegaskan bahwa kebahagiaan, kemakmuran dan kedamaian hanya dapat tercapai jika Tuhan, Manusia dan alam hidup dalam harmoni.
Beberapa pura yang menjadi ciri khas pemandangan dan upacara yang dilakukan disana merupakan wujud keinginan masyarakat Bali untuk mencari hubungan yang harmonis dengan Tuhan.
Sosio-organisasi keagamaan yang bertanggung jawab menjaga lanskap, termasuk organisasi irigasi Subak, adalah wahana untuk menjaga hubungan yang baik di antara umat manusia. Sementara itu, bagaimana membangun Bali, seperti memilih lokasi kuil dan desainnya, membangun fasilitas irigasi, dan membuat teras-teras sawah, menunjukkan komitmen untuk menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan.
Pada tahun 2012, Lanskap Kultur Propinsi Bali ditetapkan menjadi salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Nah itulah Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang di negara Indonesia terdapat 8 Situs Warisan Budaya. Semoga situs-situs ini terpelihara dengan baik hingga tetap bisa disaksikan sampai anak cucu kita kelak.
Sumber:id.wikipedia
SHARE US →